Senin, 16 Desember 2019

Berita Pilpres AS 2020 via Aplikasi, Kini Apple Gandeng ABC Cover

Sumber: google.com


Perusahaan teknologi Apple mengumumkan kerja sama dengan media ABC News dalam meng-cover berita pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 2020 mendatang. Berita-berita terkait Pilpres AS rencananya akan ditayangkan via aplikasi Apple News.

Langkah ini akan dimulai lewat debat utama Demokrat pada 7 Februari 2020 di New Hampshire, dan akan menampilkan video ABC News, streaming langsung, ditambah data polling, infografis, dan analisis FiveThirtyEight selama momen-momen penting dalam pemilihan 2020.

Kolaborasi ini akan diperpanjang melalui Super Tuesday, Konvensi Nasional Partai Republik, dan Demokrat, debat pemilihan umum, malam pemilihan serta pelantikan presiden 2021.

Lauren Kern selaku Pemimpin Redaksi Apple News mengatakan pihaknya bangga dapat bermitra dengan ABC News untuk menghadirkan jutaan orang yang menggunakan Apple News dengan liputan langsung yang dinamis, dan analisis yang bertanggung jawab selama momen Pilpres 2020.

"Akses ke berita berkualitas dan informasi tepercaya selalu penting, dan tidak pernah lebih dari pada tahun pemilihan," ujarnya.

Sementara itu, Presiden ABC News, James Goldston mengatakan kerja sama ini akan memungkinkan jutaan orang untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu kunci, kandidat, dan acara dengan memberikan informasi langsung.

“Pemilihan ini adalah salah satu yang paling penting dalam sejarah modern, dan kemitraan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Apple News ini akan memberikan jurnalisme politik kelas dunia kepada lebih banyak orang daripada sebelumnya,” pungkas dia.

ABC News, Apple News, dan WMUR-TV juga akan bermitra untuk debat Februari, yang pertama diadakan setelah pemungutan suara primer dimulai. Ini bukan pertama kalinya Apple telah menambahkan cakupan khusus ke aplikasi berita dalam beberapa bulan menjelang pemilihan AS.

Perusahaan mulai mendorong cakupan pemilihannya sendiri setelah kontroversi pemilu 2016. Kala itu, perusahaan teknologi besar, termasuk Google, Twitter, dan Facebook, menghadapi penyelidikan dan penyelidikan kongres mengenai campur tangan Rusia dengan pemilihan yang terjadi di seluruh jaringan mereka.




Sumber: akurat.co 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar