akurat.co |
Kasus pencurian
uang melalui Bank Century di zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
kembali mucul di permukaan setelah media asing yaitu Asia Sentinel mengungkap
adanya kejanggalan pencurian uang negara.
Mukhamad Misbakhun
yang merupakan mantan tim pengawas Bank Century, menyebutkan bahwa Presiden
keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
sebagai orang belakang dalam skandal bailout Bank Century. Misbakhun pun
mengaku memiliki cukup bukti untuk berbicara kalau SBY juga terlibat dalam
kasus yang merugikan uang negara sebanyak Rp 6,7 triliun itu.
Artikel yang
dituliskan oleh pendiri Asia Sentinel, John Berthelsen membuat Wasekjen Partai
Demokrat yaitu Andi Arief menyerang politikus Golkar Mukhammad Misbakhun. Dia
menuding Misbakhun ada di belakang berita media asing, Asia Sentinel.
Misbakhunpun menegaskan tulisan di Asia Sentinel tidak sepenuhnya baru, karena sudah
menjadi temuan audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pansus
Angket DPR 2009-2014.
“Saya bebas
murni pada tahun 2012. Di putusan PK tersebut, sangat jelas dibatalkan semua
putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Kasasi sehingga semua putusan
yang menghukum saya di batalkan dan nama baik saya sudah direhabilitasi lewat
putusan pengadilan tingkat PK tersebut,” kata Misbakhun
Politikus
Golkar Mukhamad Misbakhun ini mempertegas, dalam kasus penangkapannya dulu oleh
kepolisian tidak terkait dengan kasus Bank Century.
“Silakan
lihat dokumen surat perintah penahanan saya oleh penyidik Bareskrim Polri jelas
tertulis bahwa penahanan saya ‘karena melawan SBY’. Jadi tidak ada kaitannya
dengan dokumen fiktif yang dituduhkan,” pungkasnya.
Bagi pria
kelahiran Pasuruan ini, politik adalah tempat perjuangannya. Dan sekarang ia
pun mendorong KPK supaya mengusut tuntas kasus Century ini dan tidak hanya berhenti
di kasus Budi Mulya.
“Dalang
kasus Century ini harus diungkap tuntas karena semua dokumen (hasil audit
investigasi BPK, audit perhitungan kerugian negara, laporan Pansus Hak Angket
Century DPR RI, dan putusan kasus Budi Mulya) mengarah pada dugaan keterlibatan
presiden SBY yang ternyata mengetahui proses bailout yang melanggar hukum
tersebut,” tegas Misbakhun.
Mukhamad Misbakhun pun mengakui konsisten untuk mengkritik
dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan SBY pada masa itu, mulai dari kasus
bailout Bank Century, sampai SBY sibuk mempromosikan AHY.
“Menurut
pandangan saya kebijakan-kebijakan itu akan berimplikasi kepada rakyat
Indonesia dan kepada negeri ini. Maka saya memberikan kritik, itu bagian dari
dialektika demokrasi yang wajar,” tutur Misbakhun.
Bagi
Misbakhun, kerikil perjuangan politik, mungkin bukan hanya masalah kasus
century, bukan saya, atau bisa jadi mereka hanya butuh panggung saja. Biarkan
saja, lebih baik saya memikirkan hal-hal lain yang lebih sehat dan produktif.
Dengan
demikian, Mukhamad Misbakhun tidak ada sangkut paut dengan kasus century dan
Pak SBY kalau mereka masih ada masalah itu kan hanya ingin tenar saja. Mereka
kan cuma mau mengalihkan perhatian saja supaya tidak disorot oleh publik, tidak
ingin disalahkan, atas kegagalan-kegagalan dalam partainya.
“Mereka
tidak mau dibilang sebagai partai dan rezim bermasalah saja. Namanya
memutarbalikkan fakta, mengingkari kenyataan,” tutup Misbakhun.
Sumber : akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar