Sumber: google.com |
Merupakan suatu penyakit kulit, vitiligo terjadi karena kurangnya pigmen melanin dalam tubuh. Sehingga, kulit berubah warna sebagian menjadi warna putih susu.
Dokter Dian Pratiwi, SpKK, FINSDV, FAADV, mengatakan, ada
beberapa faktor risiko yang membuat melanosit sel penghasil pigmen rusak, dan
berakhir idap vitiligo.
"Pertama menurut studi genetik itu berperan, sekitar 6
persen. Bahkan kalau kembar, kemungkinan kalau satunya kena, satunya lagi juga
23 persen kemungkinan juga kena," katanya kepada AkuratHealth, di bilangan
Menteng, Rabu, (20/11).
Kemudian, vitiligo juga dikait-kaitkan dengan autoimun
sebagai faktor risikonya. Dokter Dian juga mengatakan, bagi yang sudah memiliki
bakat vitiligo, stres oksidatif bisa memicu vitiligo hadir di tubuhnya.
Tak kalah pentingnya untuk diketahui ialah faktor risiko dari
lingkungan alias paparan bahan-bahan tertentu yang ternyata bisa ditemukan di
pewarna rambut. Bahan cat rambut yang mengandung fenol yang wajib Kamu hindari.
"Paparan fenol dalam jangka panjang akan merusak
melanosit. Kalau mau cat rambut sebaiknya harus tahu ingredientsnya. Fenol juga
bisa ditemukan di beberapa bahan pembersih kuat, kimia kuat, hati-hati
mengandung fenol," tutupnya.
Apapun penyebabnya, dokter Dian menghimbau agar segera
memeriksakan bercak putih yang diduga vitiligo. Karena penanganan yang cepat
dan tepat dapat segera didapat. Semakin cepat dan tepat penanganannya, hasil
pengobatan pun akan lebih maksimal.
Sumber: akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar