Rabu, 20 November 2019

Jangan Stres! Karena Stres Picu Vitiligo dan Memperburuk Keadaan

Sumber: google.com


Tidak mengancam jiwa, tidak menular, tidak ada gangguan, penyakit kulit vitiligo tetap penting dibahas. Pasalnya, dr. Dian Pratiwi, SpKK, FINSDV, FAADV, mengatakan, vitiligo sangat berkaitan dengan depresi berat.

"Vitiligo berkaitan dengan depresi, ini bukan suatu hal yang jarang ditemui. Datang menangis, gak mau pergi sekolah, gak mau keluar, gak mau aktivitas," katanya kepada AkuratHealth, dibilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (21/11).

Terbukti, sebuah penelitian dengan sampel 270 studi dan 2708 kasus, menunjukan prevalensi yang alami depresi 0,25 persen, kemudian yang menunjukan gejala vitiligo 0,34 persen yang alami depresi.

"Orang yang vitiligo memungkinkan lima kali lipat untuk alami depresi berat daripada yang tidak vitiligo," jelasnya.

Tak hanya itu, kaitan vitiligo dan stres juga berkaitan tentang pemicu dan memperburuk keadaan vitiligo.

Dalam waktu yang bersamaan, dokter spesialis kulit dan kelamin, Anthony Handoko, stres psikis yang susah dihindari kedatangannya itu menjadi salah satu pemicu timbulnya dan memperluas vitiligo tidak ada habis-habisnya.

"Makanya pasien vitiligo juga dikatakan harus siap secara mental, menerima terlebih dahulu bahwa saya vitiligo, dibawa lebih santai, pengalaman Kami kalau lebih rileks pengobatan lebih banyak kemajuan," jelas dokter Anthony.




Sumber: akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar